anisqmaa
manis
Jumat, 13 Juli 2012
BAHAN :
• 200 gram pepaya, dipotong-potong
• 200 gram melon, dipotong-potong
• 200 gram jambu air merah, dipotong-potong
• 200 gram kedondong, dipotong-potong
• 200 gram nanas, dipotong-potong
• 1 buah (100 gram) ketimun, dipotong-potong
• 200 gram bengkuang, dipotong-potong
• 1 buah (300 gram) mangga muda, dipotong-potong
BAHAN BUMBU COCOLAN :
• 2 sendok teh terasi, digoreng
• 1 sendok teh garam
• 4 buah cabai merah
• 100 gram kacang tanah kulit goreng
• 300 gram gula merah
• 4 sendok makan air asam (dari 4 sendok teh asam jawa dan 4 sendok makan air)
CARA MEMBUAT RUJAK BUMBU ULEK :
1. Bumbu cocolan, haluskan terasi, garam, cabai merah, kacang tanah, gula merah. Tambahkan air asam. Aduk rata.
2. Sajikan buah dengan bumbu cocolan.
Untuk 8 porsi
BAB II
PEMBAHASAN
Peran, tugas
dan tanggung jawab guru dalam pendidikan kehadiran guru dalam proses belajar
mengajar masih tetap memegang peranan penting, peranan guru PAI dalam Proses
tersebut beleum dapat digantikan oleh apapun, masih banyak unsure-unsur
manusiawi seperti sikap system nilai, perasaan, motivasi dan hal-hal yang
berkaitan dengan proses pembelajaran tidak dapat di capai dengan melalui
alat-alat tersebut. Ada 10 peran guru PAI dalam pendidikan.
1.
Pendidik
2.
Pengajar
3.
Pembimbing
4.
Pelatih
5.
Penasehat
6.
Pembaharu
7.
Model
dan teladan pribadi
8.
Peneliti
9.
Mendorong
kreativitas pembangkit pandangan
10.
Evaluator[1]
Peran-peran
guru tersebut terangkum dalam tugas dan tanggung jawab sebagai alat pendidikan.
Namun kedudukan guru di eara modern ini juga di dunia islam telah merosot rendah sekali pengajar sekarang hanya di
pandang sebagai petugas semata yang mendapat gaji dari Negara atau dari
organisasi swasta, dan mempunyai tanggung jawab tertentu yang harus dilaksanakannya.
Akibatnya jarak antara guru dan murid semakin jauh[2]. Pendidik atau guru yang
baik dalam pendidikan islam sangat menekankan pendidik yang professional
terutama dalam materi PAI, yaitu pendidik yang selain memiliki kompetensi
akademik, pedagogi dan social, juga kompetensi kepribadian, dengan kompetensi
akademik mutu penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan akan dapat di capai
dengan kompetensi pedagogi proses belajar mengajar akan akan dapat di
laksanakan secara efisien, dan efektif, dengan kompetensi social dan
keterlibatan masyrakat, terutama untuk menghadapi zaman yang modern ini,
seorang guru PAI harus dapat membentuk akhlak siswa yang baik sesuai dengan
Al-Qur’an hadist,karena dari hasil pendidikan dapat mempengaruhi watak dan
karakter peserta didik yang baik[3].
Namun demikian
dengan modernisasi pendidikan ini, guru PAI tetap menempati posisi yang
terhormat dan sebagai tenaga yang professional. Namun keshalehan, kewira’ian
dan uswah yang merupakan pra syarat mutlak dalam dunia pendidikan klasik dalam
dunia pendidikan di era modern, tuntunan sebagai uswah yang memiliki keshalehan
tidak lagi menjadi tuntunan utama[4].
Menurut Amstrong bahwa
terdapat lima kategori tugas dan tanggung jawab profesi guru sebagai alat
pendidikan yaitu :
1.
Tanggung
jawab dalam pengajaran
2.
Tanggung
jawab dalam memberi bimbingan
3.
Tanggung
jawab dalam mengembangakan kurikulum
4.
Tanggung
jawab dalam mengembangakan profesi
5.
Tanggung
jawab dalam membina hubungan dalam masyarakat[5]
Begitu juga
guru PAI juga harus ikut serta dalam kewajiban dan tanggung jawab tersebut karena
akan sangat berpengaruh dalam pendidikan yang mempengaruhi sifat dan akhlak
anak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan makin
berkembangnya arus informasi, transportasi dan komunikasi dalam era globalisasi
ini maka akan terjadilah berbagai perubahan dan bergeseran nilai-nilai dan
budaya dalam kehidupan bermasyrakat. Begitu juga sikap dan prilaku guru
pendidikan agama islam dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tidak
dapat di hindarkan dari pengaruh-pengaruh tersebut. Oleh sebab itu untuk untuk
mengantisipasi pengaruh negative akibat arus informasi dan globslisasi perlu
adanya pemahaman nilai-nilai dan etika yang terkandung dalam pedoman sikap dan
perilaku dalam kegiatan profesi keguruan, berbabgsa, bernegara bermasyarakat di
harapkan citra guru sebagai sebagai figure pablik yang dapat di gugu dan di
tiru dapat di lakukan lebih optimal.
[1]
http. Guru di era blobalisasi. com
[2]
Tafsir, ahmad, Ilmu Pendidikan dalam dalam Perspektif Islam, ( Bandung :
Remaja Rosdakarya, 1992 ), hlm.87
[3]
Nata, Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta : Kencana, 2010 ),
hlm.171.
[4]
Sya’roni, Model Relasi Ideal Guru dan Murid, ( Yogyakarta : teras, 2007
), hlm. 34
[5]
http, op.cit. com
Rabu, 22 Desember 2010
senja
sore selalu menghampiri
mentari akan pergi meninggalkanku
sinar lembayung senja menyapa
bangau,nelayan kembali ke peraduan
saatku pulang kembali ke surga duniaku
saat kawan sapa berpisah
lusa kembali bersama
bermain di dunia fana tiada kekal
mencari ilmu untuk berbakti pada nusa
hanya harap dan kawan yang ada
tapi itu anugrah yang ada
syukurku atas semua
semoga kawan yang di sana merasakan jua
nikmat damai tanpa perang
nikmat damai tanpa bencana
mentari akan pergi meninggalkanku
sinar lembayung senja menyapa
bangau,nelayan kembali ke peraduan
saatku pulang kembali ke surga duniaku
saat kawan sapa berpisah
lusa kembali bersama
bermain di dunia fana tiada kekal
mencari ilmu untuk berbakti pada nusa
hanya harap dan kawan yang ada
tapi itu anugrah yang ada
syukurku atas semua
semoga kawan yang di sana merasakan jua
nikmat damai tanpa perang
nikmat damai tanpa bencana
Minggu, 29 Agustus 2010
panas oh panas
opo mbak haakahak emmemem guyu tanpa suara kok diam semua? guya guyu wae mringis mringis wae
Langganan:
Postingan (Atom)